Judul?

Kalaulah rumah memang seperti yang mereka gambarkan, kenapa tidak sama rasanya dulu dan sekarang? Apa arti dari segala sesuatu mengenal istilah basi, dan kalau dimakan bukannya malah bikin kenyang, tapi bikin sakit perut?

Kalaulah cinta seperti yang mereka dengungkan, kenapa rasanya tidak semanis madu? Apa kita perlu memanjat tinggi, seperti waktu diam-diam memanjat kudapan nan manis di dapur, untuk mensejajarkan diri dengan si cinta?

Kalaulah memang ada bahu yang mengerti gaduh gelisahmu, kenapa yang ada malah cahayaku yang dipudarkan? Kenapa yang ada pembodohan dan tindakan manipulatif dengan judul ‘baik hati’?

Kalaulah memang Dia yang kau cari-cari dalam doamu memang dekat, lantas siapa yang mengirim rasa sepimu tiap hari?

Ah, kalaulah pulang bukan berarti berjalan jauh dengan kedua kaki yang mungkin sudah dipenuhi ulkus tapi masih harus berjalan jauh.

Ah, kalaulah pulang adalah kembali disambut dengan dua tangan yang mengertimu. Apa itu yang namanya rumah? Jika demikian, bukannya setiap orang bisa menjadi rumahmu?

Ah, kalaulah kau sadar kalau bahu yang hendak kau jadikan sandaran ternyata adalah bahumu sendiri.

Komentar

  1. Kalau kita meminta Tuhan memberikan kesabaran, apakah Dia akan memberikan kesabaran sebagaimana seorang apoteker memberikan segepok obat? Negative. Dia tidak akan memberikan kesabaran. Dia memberikan yang jauh lebih besar, yaitu KESEMPATAN UNTUK BERSABAR.
    Bila kita meminta kekuatan, apakah Dia akan memberikan kekuatan; "Nih kekuatan, lima kilo. Hemat-hemat ya." ? Nope. Dia memberikan KESEMPATAN UNTUK KUAT.
    Bila kita meminta kehangatan, apakah dia akan memberikan kompor atau bahu bidang berbulu yang tidak bau keringat? Nope. Dia akan memberikan KESEMPATAN UNTUK MENJADI HANGAT.
    Dan kalau kita meminta cinta, apakah Dia akan memberikan cinta dengan lopelope warna merah jambu? Nope. Dia memberikan KESEMPATAN UNTUK MENCINTAI.
    Kesabaran akan habis, kekuatan akan runtuh, kehangatan akan membeku.
    Tetapi KESEMPATAN selalu ada.


    Dan terakhir, ketika kamu butuh kopi, apakah kau pikir Dia akan datang membawa secangkir kopi? Gimme a break!!! Tidaklah. Dia akan menyuruh aku untuk mengajakmu ngedate. Ayokkkkk.... Kapan kita minum kopi??????

    BalasHapus
  2. Ah seandainya saja aku menghabiskan waktuku dengan menikmatinya, tanpa mengandai-andaikan yang kutahu barang tentu palsu adanya, yang membuat aku lupa dengan nikmatnya bahagia yang kumiliki sekarang ~

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer